Efektifitas program keselamatan kerja




















Bantuan terhadap pimpinan perusahaan dalam mengontrol absen kerja oleh karena sakit. Program keadaan darurat di tempat kerja, termasuk koordinasi dengan bagian yang penting di luar perusahaan. Program keselamatan dan kesehatan kerja akan memperbaiki kualitas hidup pekerja melalui jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat menciptakan situasi kerja yang aman, tenteram dan sehat sehingga dapat mendorong pekerja untuk bekerja lebih produktif.

Melalui program keselamatan dan kesehatan kerja, terjadinya kerugian dapat dihindarkan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerjanya Siregar, Heinrich menyatakan prinsip dasar dari program keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu diterapkan dalam upaya pencegahan kecelakaan, yaitu: Melakukan usaha inspeksi keselamatan kerja untuk mengidentifikasikan kondisi- kondisi yang tidak aman.

Mengadakan usaha pendidikan dan pelatihan para pekerja untuk meningkatkan pengetahuan pekerja akan tugasnya sehari-hari dan cara kerja yang aman. Membuat peraturan-peraturan keselamatan kerja yang harus ditaati oleh semua pekerja. Pembinaan displin dan ketaatan terhadap semua peraturan di bidang keselamatan kerja.

Share this article :. Label: Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan. Posting Komentar. Hubungi Kami email : office nsd. Sehingga seringkali mereka melihat peralatan K3 adalah sesuatu yang mahal dan seakan-akan mengganggu proses bekerjanya seorang pekerja. Manusia man atan personil dalam suatu perusahaan harus benar-benar mempunyai keahlian tertentu dalam bidangnya, misalnya tenaga ahli dalam peleburan timah harus mempunyai ilmu dan keahlian dalam bidang ekstraksi metalurgi timah.

Orang atau tenaga kerja yang tidak ahli pada bidangnya akan berakibat fatal baik bagi produktivitas maupun berbahaya bagi tenaga kerja itu sendiri. Tenaga ahli juga harus sesuai penempatan dan jumlahnya, misalnya pada pekerjaan yang tidak perlu tenaga ahli, tetapi ada tenaga ahlinya akan juga mengurangi efisiensinya untuk bekerja.

Supaya diusahakan tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit jumlah tenaga kerja yang mengerjakan suatu proses pekerjaan. Dalam suatu proses produksi memiliki metode kerja tertentu, dan metode kerja tersebut dapat menunjukkan langkah kerja yang sesederhana mungkin tetapi hasilnya tetap sama atau bahkan hasilnya lebih baik. Metode kerja yang terlalu panjang dan rumit akan membutuhkan lebih banyak lagi pekerja, lebih banyak, mesin dan matefial yang digunakan, sehingga harus benar-benar metode kerja tersebut simple dan mudah dikerjakan.

Hal itu akan memberi produktivitas yang lebih efektif dan efisien. Metode kerja harus juga memberi rasa aman bagi setiap pekerjanya dan para pekerja dapat dengan tenang dan nyaman dalam bekerja tanpa ada kecelakaan kerja atau hal yang membahayakan diri pekerja. Environment menunjukkan pada lingkungan dengan segala kondisinya baik dan buruk dapat memberi kebebasan bagi para pekerja untuk beraktivitas karena terjamin kualitas kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja.

Pekerjaan yang berbahaya harus dibuat aman pelaksanaannya. Setiap kecelakan pasti ada penyebabnya, ada proses dan ada hasil akhir atau kecelakan yang ditimbulkannya. Tidak semua langkah kerja mempunyai jumlah bahaya yang sama dan juga besar bahayanya pun tidak sama satu sama lain.

Penerapan K3 banyak ganjalannya. Peralatan keselamatan kerja, tidak terawat baik. Pemeliharaan alat pemadam api, misalnya, seharusnya enam bulan sekali, namun sering diabaikan dengan dalih efisiensi perusahaan.

Di satu sisi pekerja juga sering enggan menggunakan alat keselamatan yang tersedia. Misalnya perangkat kerja untuk naik, harus ada tali pengaman dan sebagainya, namun tidak digunakan.

Bagaimana pula dengan asuransi. Bandingkan dunia luar yang memang semuanya sudah diasuransikan. Persepsi manajemen tentang K3 bisa saja belum lengkap atau manajemen menganggap K3 sebagai cost, tambahan biaya. Ada juga pimpinan yang tahu K3 namun sengaja tidak melaksanakannya, sebab ada beberapa peralatan harus dibeli. Untuk menekan pembelian, K3 tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Dalam menarik keuntungan semua aspek harus diperhitungkan sehingga pemasangan harga produk sudah memperhitungkan pelaksanaan K3 tersebut. Jangan hanya berprinsip, dengan modal sekecil-kecilnya mencari keuntungan sebesar-besamya. Secara berkala diarahkan, terutama dalam persyaratan kerja, kemudian setelah bekerja diberi ceramah atau lainnya sehingga mengetahui bagaimana bekerja secara aman.

K3 merupakan salah satu kebutuhan pekerja untuk bisa produktif, bekerja optimal, dan dalam keadaan sehat walafiat. Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetensi kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja.

OHSAS section 4. Training K3 merupakan program yang sangat penting dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dari berbagai studi yang dilakukan terhadap perilaku tidak aman dari pekerja diperoleh beberapa alasan National Safety Council, :.

Untuk mencegah hal tersebut diatas terjadi maka sangat diperlukan training bagi pekerja untuk memahami setiap instruksi kerja secara baik dan akibat yang dapat terjadi jika tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismail. A menunjukkan bahwa training dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan pekerja.

Kemudian pengetahuan dan kompetensi pekerja tersebut dapat mengurangi kesalahan pencampuran dan parameter proses yang disebabkan oleh faktor pekerja, dimana kesalahan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya bahaya reaktifitas kimia.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinsdag yang menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan budaya dan perilaku K3 untuk mengurangi kecelakaan kerja maka diperlukan training K3 untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman K3 pada seluruh line management dan pekerja.

Setiap pekerja baru harus mendapatkan training yang cukup sebelum melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang dibenkan. Training yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dari area kerja masing-masing pekerja.

Untuk memastikan bahwa pekerja baru sudah menguasai tugas dan tanggung jawab yang diberikan maka diperlukan tolak ukur sebagai umpan baiik dari training yang diberikan. Training tidak hanya diberikan pada pekerja baru, akan tetapi pekerja lamapun harus diberikan training penyegaran. Pihak manajemen perusahaan harus membuat program training tahunan yang meliputi topik-topik baru maupun topik-topik lama sebagai penyegaran re-fresh training.

Training yang diberikan harus meliputi pengetahuan knowledge dan keahlian skill untuk meningkat kompetensi pokok core competency dan kompetensi K3 safety competency. Kompetensi pokok adalah kompetensi minimum yang harus dimiliki pekerja untuk menjalankan tugas pokok yang dibebankan, misalnya operator produksi harus memahami dan mampu menjalankan mesin produksi, laboran harus mampu melakukan analisa dasar bahan kimia dan seterusnya.

Namun kompetensi pokok saja tidak cukup untuk melakukan pekerjaan secara aman, maka diperlukan kompetensi K3. Pada umumnya training kompetensi pokok tidak dilengkapi dengan kompetensi K3 atau tidak mengandung aspek-aspek K3 Dingsdag, Menurut Susilo Martoyo bahwa program-program keselamatan yang dapat dilakukan pada pemsahaan adalah sebagai berikut:.

Sedangkan menurut Justine T. Sirait pelaksanaan program keselamatan dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:. Adapun penjelasan dari bentuk pelaksanaan program keselamatan yang dikemukakan oleh Justine T. Sirait adalah sebagai berikut:. Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja bisa berjalan dengan efektif.

Dukungan manajemen puncak bisa dilihat dari kehadiran karyawan pada pertemuan yang membahas masalah di keselamatan kerja, inspeksi karyawan secara periodik, laporan keselamatan kerja yang teratur, dan pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh para pimpinan perusahaan. Untuk menjalankan suatu program, seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut.

Biasanya ditentukan oleh besar atau tidaknya perusahaan itu sendiri, jika perusahaan terlalu kecil diiakukan penambahan tugas terhadap seseorang untuk melaksanakan usaha-usaha keselamatan kerja. Jika perusahaan berskala besar, biasanya diangkat seorang staf direktur program keselamatan kerja. Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah di titik beratkan untuk mendidik karyawan agar bertindak, berpikir, dan bekerja secara aman.

Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Program Kesehatan Kerja. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, baik itu yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua juga para sahabat.

Terutama pertolongan dari Allah sehingga kendala- kendala yang penyusun hadapi dapat teratasi. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa dan mahasiswi Stikes Merangin.

Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi baiknya penulisan di masa yang akan datang. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi.

Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja K3 perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah.

Pada tahun Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah.

Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja produktivitas kerja yang rendah.

Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Begitu juga dengan laboratorium yang merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah.

Keselamatan dan kesehatan kerja K3 merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.

Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja zero accident. Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagaimana dengan aspek lainnya dalam perusahaan seperti operasi, produksi, logistik, sumber daya manusia, keuangan dan pemasaran.

Aspek K3 tidak akan bisa berjalan seperti apa adanya tanpa adanya intervensi dari manajemen berupa upaya terencana untuk mengelolanya. Karena itu ahli K3 sejak awal tahun an berupaya meyakinkan semua pihak khususnya manajemen organisasi untuk menempatkan aspek K3 setara dengan unsur lain dalam organisasi.

Hal inilah yang mendorong lahirnya berbagai konsep mengenai manajemen K3. Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita kecelakaan kerja yang dapat kita saksikan.

Dalam makalah ini kemudian akan dibahas mengenai permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja serta bagaimana mewujudkannya dalam keadaan yang nyata.

Apa pengertian k3 keselamatan dan kesehatan kerja? Apa saja peraturan perundang-undangan k3? Bagaimana implementasi keselamatan dan kesehatan kerja? Bagaimana isi dari program k3? Apa prinsip-prinsip penyusunan program k3? Apa saja tujuan program k3 pada industri? Tujuan Umum Untuk mengetahui pengertian, perpu, implementasi, program, prinsip-prinsip penyusunan serta tujuan dari program k3.

Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengertian k3 keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan k3. Untuk mengetahui implementasi keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mengetahui program k3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penyusunan program k3.

Untuk mengetahui tujuan program k3 pada industri 1. Bagi Penyusun Mahasiswa Dapat menambah pengetahuan penyusun mengenai penyusunan program keselamatan dan kesehatan kerja k3 di suatu industri. Bagi Pemerintah Beberapa program yang dilaksanakan pemerintah dalam upaya mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja diantaranya adalah Kebijakan, Hukum, dan Peraturan serta penegakan hukum mengenai program k3.

Untuk lebih memahami tentang K3 berikut ini kita akan membahas pengertian, maksud dan tujuan dari K3 di rangkum dari berbagai sumber. Kehadiran manusia menjadi penting karena manusia tidak dapat digantikan oleh kecanggihan mesin. Oleh sebab itu kesehatan manusia sudah selayaknya diperhatikan agar tidak mengganggu proses produksi. Tujuan K3 K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja.

Sasaran K3 1. Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain 2. Menjamin keamanan peralatan yang digunakan 3. Inspeksi yang efektif harus mencakup tiga elemen penting: penugasan tanggung jawab, inspeksi yang menekankan pada inspeksi masalah internal, dan tindak lanjut tindakan perbaikan. Bahaya potensial di tempat kerja harus dikenali dan dikendalikan dengan menetapkan prosedur dan menggunakan cara sebagai berikut:. Bahaya di tempat kerja yang teridentifikasi harus dievaluasi potensial efeknya untuk menentukan prioritas pengendaliannya.

Dalam penentuan prioritas digunakan sistem rating dari resiko. Analisis bahaya pekerjaan sudah menjadi bagian dari program pencegahan kecelakaan. Analisis Bahaya Pekerjaan ini membantu pemahaman tentang bahaya yang mungkin ada di dalam suatu pekerjaan dan bagaimana mencegah agar tidak menyebabkan cedera dengan cara mengikuti langkah-langkah pencegahannya yang direkomendasikan.

Analisis ini terdiri dari pengamatan langkah-langkah pekerjaan, apa bahayanya, dan bagaimana tindakan kontrolnya. Apa bahayanya menyangkut apa-apa saja tindakan yang mungkin dilakukan secara tidak benar oleh pekerja sehingga menyebabkan kecelakaan.

Sedangkan bagaimana tindakan kontrolnya berkenaan dengan apa-apa saja yang harus dilakukan oleh pekerja tersebut untuk mengendalikan bahaya. Pertemuan K3 berfungsi untuk mendorong keterlibatan pekerja dalam penyusunan program dan penentuan kebijakan yang berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja mereka. Pada pertemuan K3 kita mendapatkan komitmen dari pekerja bagaimana mencapai tujuan program secara selamat.

Penyelidikan kecelakaan adalah proses penentuan oleh seorang atau lebih banyak orang yang memenuhi kualifikasi terhadap fakta dan latar belakang informasi yang siginifikan berkaitan terjadinya suatu kecelakaan, berdasarkan pernyataan yang diambil dari orang-orang yang terlibat, saksi-saki, pengamatan lapangan, pengamatan terhadap kendaraan dan permesinan atau peralatan. Program penyelidikan kecelakaan di dukung oleh prosedur tertulis mengenai Penyelidikan dan Pelaporan Kecelakaan.

Di dalam prosedur tersebut secara minimum mencakup elemen-elemen berikut:. Download Sekarang! Artikel Safety. Kedelapan elemen tersebut akan diuraikan secara ringkas, sebagai berikut: 1. Kriteria yang penting dari sebuah manual adalah: Mudah digunakan user friendly , yaitu terdapat tatanan isi yang logis untuk memudahkan pencarian prosedur. Sistem indeks dan penomoran yang memudahkan proses pengisian arsip yang baru maupun yang direvisi. Sistem indeks dan penomoran harus dapat diperluas mencakup sistem klasifikasi yang besar sehingga prosedur baru di kemudian hari dapat masuk dengan mudah ke dalam sistem.

Sistem indeks dan penomoran memiliki referensi arsip sehingga tambahan bahan dapat disimpan dan ditempatkan secara mudah.



0コメント

  • 1000 / 1000